BAB X - IMPLEMENTASI SISTEM

Februari 13, 2017 0 Comments


IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
Implementasi adalah merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman. Sedangkan  Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Implementasi Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang telah didesain kedalam bentuk pemograman untuk menghasilkan suatu tujuan yang dibuat berdasarkan kebutuhan atau Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.
Menurut Robert A. Leitch system informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan.

1.           Perencanaan Sistem Operasi
Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari system lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.

2.           Karakteristik Sistem

A.  Komponen Sistem (Components)
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifatsifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.

B.  Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

C.  Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

D.  Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

E.   Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

F.    Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

G.  Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

H.  Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

3.      Komponen Fisik Sistem Informasi:

1.      Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data.
2.      Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).
3.      Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
4.      Prosedur: langkah-langkah penggunaan system.
5.      Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
-       Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator).
-       First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.
-       Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
-       Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.

4.           Hubungan Pngelola Dengan Sistem Informasi
Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa salah satu komponen dari sistem informasi adalah personel sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya.
Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen.
Oleh karena itu bentuk atau jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya.
·         Manajemen Level Atas : untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan.
·         Manejemen Level Menengah : untuk perencanaan taktis.
·         Manejemen Level Bawah : untuk perencanan dan pengawasan operasi
·         Operator : untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.

5.           Siklus Pengembangan Sebuah Sistem Informasi
-       Analisis Sistem adalah menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk system informasi dan proses organisasi.
-       Perancangan Sistem adalah merancang output, input, struktur file, program, produser, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung system informasi.
-       Pembangunan dan Testing Sistem adalah membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung system dan melakukan testing secara akurat.
-       Implementasi Sistem adalah beralih dari system lama ke system baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
-       Operasi dan perawatan adalah mendukung operasi system informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.

-       Evaluasi Sistem adalah mengevaluasi sejauh mana telah di bangun dan seberapa bagus system telah di operasikan.

0 komentar:

BAB IX - PERANGKAT PEMODELAN SISTEM

Februari 13, 2017 0 Comments


PERANGKAT PEMODELAN SISTEM
Perangkat pemodelan merupakan salah satu ciri pendekatan terstruktur. Perangkat pemodelan adalah suatu model yang digunakan untuk menguraikan sistem fungsional kepada pengamat
Peran perangkat pemodelan :
1.      Komunikasi
Perangkat pemodelan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara pemakai dengan analis sistem dalam pengembangan sistem.
2.      Eksperimentasi
Pengembangan sistem bersifat trial and error
3.      Prediksi
Model meramalkan bagaimana suatu sistem akan bekerja

Jenis perangkat pemodelan antara lain :

1.      Diagram Arus Data (DFD)
Menunjukkan proses yang dijalankan data dalam sistem
2.      Kamus Data
Definisi elemen data dalam sistem
3.      Entity Relationship Diagram (ERD)
Model penyimpanan data dalam DFD
4.       State Transition Diagram (STD)
Menunjukkan keadaan tertentu dimana suatu sistem dapat ada dan transisi yangn menghasilkan keadaan tertentu yang baru. STD digunakan untuk sistem yang real time.
5.      Bagan Struktur
Menggambarkan suatu hierarki modul program perangkat lunak termasuk dokumentasi interface antar modul
6.       Diagram Alur Program Terstruktur (Structured Program Flowchart)
Menggambarkan alur dan logika program
7.       Alat Spesifikasi Proses
Memberikan deskripsi yang lengkap tentang prosesproses yang ditemukan dalam diagram alur data tingkat dasar.
Contoh :
 Bahasa Inggris Terstruktur
 Tabel Keputusan
 Pohon Keputusan
 Persamaan
8.      Diagram WarnierOrr (WOD)
Menunjukkan penguraian hierarkhi proses atau data
9.       Diagram Jackson

Membuat model struktur program perangkat lunak dari struktur data.
Ada beberapa perangkat permodelan sistem yang digunakan dalam merancang sistem, yaitu :
1.      SYSTEM FLOWCHART
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur –prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
Simbol dan Notasi Flowchart dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program dan dibagi menjadi tiga kelompok :

Flow Direction Symbols
Dipakai untuk menggabungkan antara symbol yang satu dengan symbol lainnya.
Symbol Off-line Connector (Simbol untuk keluar/masuk prosedure atau proses dalam lembar/halaman yang lain).
   
Symbol Connector (Simbol untuk keluar/masuk prosedur atau proses dalam   lembar/halaman yang sama)

Processing symbols
Menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu prosedur.
 Symbol Process (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer).

Symbol Manual Operation (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang  tidak dilakukan oleh komputer).


Symbol Decision (Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa   kemungkinan jawaban/aksi).

 Symbol Predefined Process (Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage)



Symbol Terminal (Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program).


Symbol Off-line Storage (Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam symbol ini akan disimpan).

Symbol Manual Input (Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard).

Symbol Keying Operation (Simbol operasi dengan menggunakan mesin yang mempunyai keyboard).


Input-output symbols
Menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya).

Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic).


Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu).

Symbol disk and on-line storage (Symbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk).

Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya).

Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas).

2.      DATA FLOW DIAGRAM
Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.
DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan kita untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana (Hartono, 1999:684).
Beberapa simbol dalam DFD antara lain:
1.    External entity (kesatuan luar)
Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesauan luar dapat berupa:
a.    Suatu kantor, departemen, aau divisi dalam perusahaan.
b.    Orang atau sekolompok orang di organisasi tersebut.
c.    Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti misalnya langganan, pemasok.
d.   Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem.
Simbol: kesatuan luar dapat digambarkan dengan suatu notasi kotak.



2.    Data flow (arus data)
Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut:
a.    Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan.
b.    Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
c.    Masukan untuk komputer.
d.   Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file.
e.    Suatu isian yang dapat dicatat pada buku agenda.
Simbol: Arus data dapat digambarkan dengan suatu panah.



3.    Process (proses)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau computer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
Simbol:

                                                                  
4.    Data store (simpanan data)
Simpanan Data (Data Store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa:
a.    Suatu file atau database di sistem computer.
b.    Suatu arsip atau catatan manual.
c.    Suatu tabel acuan manual.
d.   Suatu agenda atau buku.
Simbol:
                 
3. SYSTEM PROCEDURE DIAGRAM (FLOWMAP)

Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen masukan dan keluaran).
System Procedure Diagram menggunakan simbol – simbol sebagai berikut :



a.    Simbol  Dokumen: digunakan untuk menggambarkan input-output berupa dokumen yang printable dan berwujud, contohnya : barang yang dibeli, KTP, KTM, email (karena printable), kwitansi dan lainnya.
b.   Simbol Proses Computer: Untuk menggambarkan jalannya sistem yang ada. Contohnya,jika kita memakai Ms. Excel atau website untuk save/insert/update/delete data, pakailah simbol ini.
c.    Simbol Proses Manual: Kegiatan proses yang di lakukan dengan manual.
d.   Garis alir: Menunjukan alir data dari atau ke proses.
e.    Simbol Data: sama halnya dengan simbol dokumen, simbol ini digunakan untuk menggambarkan input-output, hanya saja yang non-printable, contohnya data diri registrasi email, atau memberikan komentar kepada sistem.
f.     Database: Tempat penyimpanan data berbasis database.
g.    Simbol Storage: Simbol ini merupakan simbol input-output, tapi biasanya harus mempunyai panah masuk dan keluar dari proses yang sifatnya computerized (yang petak segi empat).

Aturan Membuat Flowmap
Untuk membuat sebuah analisis menggunakan flowmap seorang analis dan programmer memerlukan beberapa tahapan, diantarnya:
1.    Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
2.    Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3.    Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4.    Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.
5.    Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6.    Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati – hati.
7.    Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan system.

4.  ENTITY RELATIONAL DIAGRAM (ERD)
Merupakan jaringan yang menggunakan susuanan data yang disimpan dari sistem secara abstrak. Tujuan dari Entity Relational ini adalah untuk menunjukkan obyek data dan relationship yang ada pada obyek tersebut. Di sampng itu Model ER ini merupakan salah stau alat untuk perancangan dalam basis data.

1.    Komponen ERD

a. Entity: suatu objek yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan objek lainnya. Simbol:

b. Relationship: hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya. 
Simbol:




c. Atribut: karakteristik dari Entity yang menyediakan penjelasan detail tentang entity tersebut. Simbol: 



2.    Derajat Relationship

a.    Unary (Derajat Satu): satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
b.    Binary (Derajat Dua): satu buah relationship menghubungkan dua buah entity.
c.    Ternary (Derajat Tiga): satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.

3.    Cardinality Rasio
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu relationship. Jenis – jenis Cardinality Rasio:
a.    Satu ke satu (One to one) 1:1, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding satu atau hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
b.    Satu ke banyak (One to many) 1:M, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding banyak atau setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c.    Banyak ke satu (Many to one) M:1, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding satu.
d.   Banyak ke banyak (Many to many) M:M, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding banyak atau Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

4.    Langkah – langkah membuat ERD
a.    Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entity ynag terlibat
b.    Menentukan atribut – atribut key dari masing – masing entity
c.    Menetapkan relationship antara satu entity dengan entity lainnya beserta foreign – keynya
d.   Menentukan derajat dan cardinality rasio untuk setiap relationship
e.    Melengkapi himpunan relasi dengan atribut – atribut yang bukan kunci (non key)

5.    Contoh kasus
a.    Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap mahasiswa biasanya mengikuti beberapa mata kuliah. Setiap mata kuliah diajarkan oleh seorang dosen dan seorang dosen bisa mengajar beberapa mata kuliah. Pada entitas Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs, Alamat_Mhs dan Jurusan sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi Kd_MK, Nm_MK, SKS, Semester sedangkan Dosen diperlukan juga informasi tentang Kd_Dosen, Nm_Dosen.

0 komentar:

BAB VIII - DESAIN SISTEN SECARA TERINCI

Februari 13, 2017 0 Comments


A.     DESAIN INPUT TERINCI
Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi – transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Data hasil dari transaksi merupakan masukan untuk sistem informasi.
Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk diolah.
a.      Dokumen dasar.
Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap data. Data yang telah ditangkap dimasukkan kekomputer sebagai input Sistem informasi. Dokumen dasar dapat membantu dalam penanganan arus data sebagai berikut:
1.      Dapat menunjukkan macam data yang dikumpulkan dan ditangkap.
2.      Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
3.      Dapat mendorong lengkapnya data.
4.      Bertindak sebagai pendistribusian data.
5.      Dokumen dasar dapat membantu didalam pembutktian terjadinya suatu transaksi yang sah.
6.      Dokuemen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung dari file-file computer.
Adapun untuk keperluan tersbut maka dokuemn dasar harus dirancang dengan baik dengan memperhatikan hal-hal sebagi berikut:
·         Kertas yang digunakan
·         Ukuran Dokumen dasar
·         Warna yang digunakan
·         Judul Dokumen dasar
·         Nomer dokuemen dasar
·         Nomor urut dokuemn dasar.
·         Nomer dan jumlah halaman
·         spasi yang baik.
·         Pembagian area yang baik.
·         Keterangan.

MENGATUR TATA LETAK ISI INPUT
        Tujuannya:
1.      Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari input apakah sudah       sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
2.      Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan input yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain input ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan di suatu input.
3.       
B.     Desain Output
 Pada tahap desain outBput secara terinci, desain output ini hanya dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari sistem baru. Output apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang baru? Desain output secara terinci dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan ini. Bagaimana dan seperti apa bentuk dari outputoutput tersebut? Desain output terinci dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan ini. Desain output yang akan dibahas pada bab ini adalah untuk output berbentuk laporan di media keras. Desain output di media lunak dalam bentuk dialog di layar terminal akan dibahas di bab selanjutnya.  
Bentuk Laporan
Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh system informasi yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk table dan berbentuk grafik atau bagan.
1)   Laporan berbentuk table.
Berikut ini adalah macam-macam laporan yang berbentuk table yang menekankan kualitas isi serta kegunaannya :
a)     LAPORAN PEMBERITAHUAN
Merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini dibuatsesederhana mungkin tetapi jelas, karena dimaksudkan agar permasalahan –permasalahan yang terjadi tampak jelas sehingga dapat langsung ditangani.

b)    equipoised LAPORAN
Isi dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi hal– hal bertentangan, maka dapat disajikan sebagai dasar didalam pengambilan keputusan.

c)     LAPORAN VARIANS
Macam laporan ini menunjukkan selisih (Variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya.

d)    LAPORAN PERBANDINGAN
Isi laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya. Misalnya pada laporan laba atau rugi atau neraca dapat membandingkan antara nilai– nilai elemen tahun berjalan dengan tahun – tahun sebelumnya.

2)   Laporan berbentuk grafik
Laporan yang berbentuk grafik atau bagan dapat diklasifikasikan diantaranya sebagaiberikut :
a.     Grafik batang ( bar chart)  
b.     BaganGaris ( grafik garis)  
c.     Bagan Pastel ( pie chart) 

BAGAN  BATANG

Nilai-nilai dalam grafik batang (bar chart) digambarkan dalam bentuk batang-batang vertical ataupun batang-batang horizontal.
a.      Kebaikan dari grafik batang adalah sebagai berikut  :
-       Baik untuk perbandingan
-       Dapat menunjukkan nilai dengan tepat
-       Mudah dimengerti
b.      Kelemahan dari batang adalah sebagai berikut :
-       Terbatas hanya pada satu titik saja
-       Spasi dapat menyesatkan

BAGAN BARIS

Pada bagian baris (line chart), variasi data ditunjukkan dengan suatu garis / kurva.
Kebaikan dari grafik  garis  adalah sebagai berikut  :
-       Dapat menunjukkan hubungan antara nilai dengan baik
-       Dapat menunjukkan beberapa titik
-       Tingkat kecepatannya dapat diatur sesuai dengan skalanya
-       Mudah dimengerti
Kelemahan dari grafik batang adalah sebagai berikut  :
-       Bila terlalu banyak garis atau kurva (lebih dari 4 buah garis atau kurva), maka akan tampak rumit
-       Hanya terbatas pada 2 dimensi
-       Spasi dapat menyesatkan

BAGAN PASTEL
Bagan Pastel (Pie Chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai kue pastel (pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian dari data.
Kebaikan dari grafik  garis  adalah sebagai berikut  :
-        Baik untuk perbandingan sebagian dari keseluruhan 
-       Mudah dimengerti
Kelemahan dari bagan garis adalah sebagai berikut :
-       Penggunaannya terbatas
-        Ketepatannya Kurang
-       Tidak dapat menunjukkan hubungan bebapa titik
-       Mudah dimengert
         Pedoman Desain Laporan 
1. Untuk laporan formal, sedapat mungkin dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu : 
         Judul laporan
         Tubuh laporan. 
         Catatan kaki laporan yang dapat berisi ringkasan, subtotal atau grandtotal. 
2. Untuk laporan-laporan yang penting, gunakanlah kertas yang berkualitas baik, tidak mudah sobek serta tidak mudah kotor. 
3. Untuk tiap-tiap batas tepi laporan (margin), sebaiknya diberi jarak 2 1/2 cm, sehingga bila pinggir laporan tersobek tidak akan mengenai isi laporannya.
4. Gunakanlah spasi baris yang cukup, sehingga laporan mudah dibaca. 
5. Untuk hal-hal yang ingin ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf besar, tebal, atau digaris-bawahi. 
6. Gunakanlah bentuk huruf cetak yang jelas dan tidak membingungkan serta hindari pengguanaan font yang sulit untuk dimengerti. 
7. Jika isi laporan menjelaskan suatu daftar urutan, gunakanlah tanda "." atau "- ". Bila urutannya penting dapat dipergunakan tanda 1,2,3 dan seterusnya dan sajikan dalam urutan yang terpenting. 
8. Letakkanlah informasi yang mendetail di lampiran dan gunakanlah penunjuk yang mudah dipahami untuk menjelaskan kepada pemakai laporan Ietak dari informasi detail tersebut. 
9. Usahakan di dalam laporan berisi keterangan-keterangan yang diperlukan yang mungkin akan ditanyakan oleh pemakai laporan bila keterangan-keterangan tersebut tidak ada. 
10. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi, sebaiknya lebih tersaring dan untuk tingkat manajemen yang lebih rendah lebih terinci. 
11. Laporan harus dibuat dan didistribusikan tepat pada waktunya. 7 Desain Sistem Terinci (Output dan Input) 
12. Laporan harus sederhana tetapi jelas. 
13. Laporan harus diungkapkan dalam bentuk dan Bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pemakainya. 
14. Isi laporan harus akurat. 
15. Laporan bilamana mungkin harus distandardisasi. Bentuk-bentuk laporan yang selalu berubah akan menyebabkan kebingungan bagi mereka yang menggunakannya. 
16. Laporan harus berguna 
17. Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan 

 Alat-alat Desain Output Terinci

 Dua buah alat desain sistem dapat digunakan untuk desain output terinci, yaitu sebagai berikut ini.
1. Printer layout form atau printer spacing chart atau printer layout chart merupakan suatu bagan yang digunakan untuk menggambarkan sketsa bentuk dari output di printer. 
2. Kamus data output yang merupakan pengembangan dari kamus dari arus data. Kamus data output digunakan untuk menjelaskan secara terinci tentang data yang akan disajikan di laporan. 

Mengatur Tata Letak Isi Output

 Pengaturan isi dari output akan secara langsung menentukan kemudahan dari output untuk dipahami dan dimengerti. Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan desain yang penting dan sangat diperlukan baik bagi pemakai sistem maupun bagi programmer.
Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari output apakah sudah sesuai dengan yang dinginkan atau belum. Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan output yang diinginkan. Programmer membutuhan desain output ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikatt~i suatu output.
Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak di printer dapat digunakan alat bagan tata letak printer (printer layout chart) dan kamus data output. Supaya tidak dihasilkan sampah, maka input yang masuk dalam sistem informasi harus tidak boleh berupa sampah.
Oleh karena itu desain input harus berusaha membuat suatu sistem yang dapat menerima input yang bukan sampah. Desain input terinci dimulai dari desain dokumen dasar sebagai penangkap input yang pertamakali. Jika dokumen dasar tidak didesain dengan baik, kemungkinan input 8 Desain Sistem Terinci (Output dan Input) yang tercatat dapat salah bahkan kurang.
Pada bab ini akan dibahas desain input terinci untuk perancangan dokumen dasar dan kode-kode yang digunakan untuk input. Dokumen Dasar Dokumen dasar (source document) merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk diolah. Dokumen dasar sangat penting di dalam arus data di sistem informasi.
Dokumen dasar ini dapat membantu di dalam penanganan arus data sebagai berikut ini
1.      Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap. 
2.      Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat. 
3.   Dapat mendorong lengkapnyg data, disebabkan data yang dibutuhkan disebutkan satu persatu di dalam dokumen dasarnya. 
4.  Bertindak sebagai pendistribusi data, karena sejumlah tembusan dari formulirformulir tersebut dapat diberikan kepada individu-individu atau departemendepartemen yang membutuhkannya. 
5.    Dokumen dasar dapat membantu di dalam pembuktian terjadinya suatu transaksi yang sah, sehingga sangat berguna untuk audit trail (pelacakan pemeriksaan). 
6.      Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung back up) dari file-file data di komputer.
Untuk mencapai maksud tersebut, dokumen dasar harus dirancang dengan baik. Berikut ini merupakan petunjuk-petunjuk di dalam perancangan dokumen dasar yang baik, sebagai berikut ini: 
1.      Kertas yang dipergunakan. Beberapa faktor harus dipertimbangkan di dalam pemilihan kertas yang akan digunakan, yaitu sebagai berikut ini.
a. Lamanya dokumen dasar tersebut akan disimpan.
b. Penampilan dari dokumen dasar.
c. Banyaknya dokumen dasar tersebut ditangani.
d. Bagaimana menanganinya (secara halus, kasar, dilipat atau dibawa-bawa oleh pemakainya). e. Lingkungan-lingkungannya (berlemak, kotor, panas, dingin, lembab atau mengandung asam).
f. Metode pengisian data di dokumen dasar tesebut, ditulis tangan atau dice- 9 Desain Sistem Terinci (Output dan Input) tak dengan mesin.
g. Kemananan terhadap pudarnya data yang dicatat di dokumen dasar. 
2.      Ukuran dari dokumen dasar. Usahakan ukuran dari dokumen dasar berupa ukuran dari kertas yang standar dan banyak dijual. Ukuran kertas yang umum adalah ukuran kuarto (81/2" x 11") dan ukuran folio (81/2" x 14"). Jika dokumen dasar lebih kecil dari ukuran kertas standar, sebaiknya dibuat ukuran yang merupakan kelipatan yang tidak membuang kertas, misalnya ukuran kertas standar dibagi 2, dibagi 3, dibagi 4 dan sebagainya. 
3.      Warna yang digunakan. Penggunaan warna akan membantu di dalam mengidentifikasikan dengan cepat dokumen dasar yang dipergunakan. Warna yang baik adalah warna yang datanya mudah dibaca, terutama bila menggunakan karbon. Warna yang baik ini adalah warna yang cerah. Warna-warna gelap, seperti misalnya biru tua, hijau tua, merah tua, coklat, ungu, hitam dan lain sebagainya sebaiknya dihindari untuk digunakan. 
4.      Judul dokumen dasar. Dokumen dasar harus diberi judul yang dapat menunjukkan jenis dan kegunaan dari dokumen dasar tersebut. Judul harus sesingkat mungkin tetapi jelas. Bila dokumen dasar akan digunakan oleh pihak-pihak luar perusahaan, selain judul yang ada, maka nama perusahaan sebaiknya juga dicantumkan. 
5.      Nomor dokumen dasar. Nomor dokumen dasar dapat digunakan untuk menunjukkan keunikannya. Nomor dokumen dasar dapat diletakkan di pojok bawah kiri atau di pojok bawah kanan (jangan di atas kiri, karena tertutup bila distaples dan jangan di atas kanan, karena dapat membingungkan dengan nomor urut dokumen dasar). Nomor dokumen dasar ini dapat juga digunakan untuk menunjukkan sumber dan jenisnya. Misalnya nomor dokumen dasar PJ-FO1 dapat menunjukkan bahwa sumbernya dari departemen penjualan (ditunjukan oleh kode PJ) dan jenisnya adalah faktur penjualan model ke 1 (ditunjukkan oleh kode FOl).
6.      Nomor urut dokumen dasar. Disamping nomor dokumen dasar, nomor unit dari masing-masing dokumen dasar biasanya dicantumkan di pojok kanan atas. Nomor urut ini sangat perlu untuk tujuan pengendalian (dapat diketahui bila ada dokumen dasar yang hilang bila nomornya meloncat), untuk pelacakan pemeriksaan dan untuk pengarsipan. 
7.      Nomor dan jumlah halaman. Bila dokumen dasar terdiri lebih dari satu halaman, maka tiap-tiap halaman harus diberi nomor dan jumlah halamannya, supaya bila ada halaman yang hilang dapat diketahui. Misainya halaman pertama dapat diberi nomor halaman 1-3 (menunjukkan halaman pertama dari sejumlah 3 halaman), halaman ke dua YA Q 10 Desain Sistem Terinci (Output dan Input) diberi nomor 2-3 dan seterusnya. Nomor dan jumlah halaman ini biasanya diletakkan pada sebelah kanan atas. 
8.      Spasi. Spasi antar baris dan spasi antar karakter pada dokumen dasar harus diperhatikan, terutama bila dokumen dasar akan diisi dengan data yang dicetak dengan mesin. Untuk spasi di dokumen dasar harus disesuaikan dengan spasi yang dibuat oleh mesin. 
9.      Pembagian area. Dokumen dasar harus dibentuk dengan pembagian area sedemikian rupa, sehingga memudahkan untuk mencarinya guna pengisian atau pencarian data. Pembagian area ini meliputi area judul, area halaman, area kontrol, area organisasi, area obyek, area tubuh, area berita, area otorisasi, area jumlah dan area nomer. 


0 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html