BAB III - MANUSIA SEBAGAI PENGOLAH INFORMASI
Sistem informasi manajemen
adalah sistem manusia/mesin. Perancangan SIM cenderung mengikat erat pengambil
keputusan pada sistem pengolah mesin. Dan fungsi kerja administrasi
dilaksanakan secara tertentu berdasarkan persyaratan komputer. Karena itu
manusia adalah elemen penting dalam sistem pengolah informasi, Pernahaman
kemampuan manusia sebagai pengolah informasi adalah penting bagi perancangan
sistem informasi.
Artikel ini menguraikan
sebuah model umum dan model Newell-simon tentang manusia sebagai pengolah
informasi, Artikel ini juga menjelaskan beberapa batas sementara pengolah
manusia dan persepsi manusia tentang perbedaan-perbedaan. Sebuah diskusi
pengaruh pemampatan data atas prestasi manusia, dan nilai psikokogis data yang
tak terpakai melengkapi penjelasan terhadap kemungkinan pemakaian data.
Pengumpulan data. dan penyimpanan yang tidak rasional.
MODEL
DASAR
Sebuah model sederhana
mengenai manusia sebagai pengolah informasi terdiri dari indera penerima (mata
telinga, hidung dan sebagainya) yang menerima isyarat dan meneruskannya kepada
unit pengolah (otak dengan penmyimpan). Hasil olahan adalah respons/tanggapan
keluar (secara fisik, ucapan, tulisan, dan sebagainya). Kapasitas manusia dalam
menerima masukan dan menghasilkan keluaran (tanggapan) adalah terbatas.
Para individu mengatir
penyaringan kepentingan berdasarkan pengalaman. Latar belakang, kebiasaan
mereka, dan sebagainya. Prosedur keputusan mengidentifikasi data yang yang
relevan dan kemudian menyediakan sebuah filter untuk menyaring faktor-faktor
yang tak perlu bagi keputusan. Mekanisme penyaringan dapat diubah melalui
tekanan pengambilan keputusan.
MODEL
NEWELL-SIMON TENTANG MANUSIA SEBAGAI PENGOLAH INFORMASI KEPUTUSAN
Allen Newell dan Herbert A
Simon dari Carnegie-Melon University telah mengajukan sebuah model mengenai
pemeeah persoalan manusia yang menggunakan analogi antara pengolah komputer dan
pengolah informasi manusia. Hal ini bukan berarti bahwa manusia memeeah
persoalan seperti komputer, tetapi bahwa analogi ini sangat berguna untuk
memahami pengolah informasi manusia. Membandingkan model pengolah informasi
Newell-Simon dengan sebuah model umum sistem pengolah komputer.
Sistem
Pengolah Informasi Manusia
Sistem pengolah informasi
manusia terdiri dari sebuah pengolah, indera masukan (sensory input), penggerak
keluaran (motor output), dan tiga jenis ingatan-:ingatan jangka panjang
(long-term memory/LTM), il1gatan jangka pendek (short-term memory/S'I'M) dan
ingatan luar (external memory/EML). Sistem pengolahan bekerja lebih secara
serial daripada paralel. lni berarti bahwa manusia .hanya melaksanakan satu
tugas pengolahan infonnasi pada saat yang bersamaan.
Sedang komputer dapat
bekerja secara serial maupun paralel untuk ketiga opersi pokok. Salah satu
pengolahan paralel komputer adalah menambah secara serentak semua pasangan
"bit" dari dua "data word" komputer, Manusia menambah hanya
sepasang "digit" pada saat yang sama secara serial dari kanan ke
kiri.
Menangani
Data Probabilistik
Para pengambil keputusan
sering harus menangkap, mengolah, dan menilai kemungkinan (probabilities)
hal-hal tak menentu. Ada bukti bahwa kemampuan manusia kurang sekali dalam
intuisi statistik. Kekurangan ini menyolok karena sebuah sistem
informasi/keputusan dapat dirancang untuk mengatasi hal ini. Beberapa
kekurangan yang tampak -dalam riset adalah:
1) Kurangnya
pemahaman intuitif atas akibat ukuran percontoh atau "sample"
terhadap penyimpangannya.
2) Kurangnya
kemampuan intuitif untuk mengenal hubungan (korelasi) dan hubungan sebab akibat
(easuality).
3) Cendrung
mengambil kesimpulan dalam perkiraan kemungkinaan.
4) Kurangnya
kemampuan memadukan informasi.
Strategi
Pengolah Informasi
Manusia menerapkan strategi
untuk mengatasi keterbatasannya sebagai pengolah informasi dan untuk
meringankan otak dalam memadukan informasi. Beberapa diantaranya adalah
konkretisasi (concretness) serta pematokan dan penyesuaian (anchoring and
adjustment). Konsep konkretisasi adalah pengambil keputusan cenderung untuk
menggunakan hanya informasi yang telah dimilikinya, dan dalam bentuk
peragaannya.
Akan terjadi kecenderungan
untuk tidak mencari data yang tersimpan dalam ingatan atau untuk mengubah atau
memanipulasi data yang telah disajikan. Karenanya informasi yang telah ada
secara eksplisit mempunyai keunggulan atas data yang harus diperoleh atau
dimanipulasi sebelum dipakai.
Gagasan pematokan dan
penyesuaian adalah bahwa manusia cenderung mengambil kesimpulan dengan
menetapkan sebuah titik patokan dan membuat penyesuaian berdasarkan titik ini.
Ini merupakan gejala umum dan peranggaran, perencanaan dan penentuan harga.
Penyesuaian cendrung tidak memadai bila menyangkut perkiraan probabilistik.
Perbandingan
Manusia Dengan Komputer
manusia
|
komputer
|
|
Kecakapan
|
Estimasi
Kreatifitas
Adaptasi
Kesadaran serempak
Pengolahan abnormal/perkecualian
Memori asosiatif
Pengambilan keputusan non-deterministik
Pengenalan pola
Pengetahuan dunia
Kesalahan manusiawi
|
Kalkulasi akurat
Konsistensi
Aktifitas perulangan
Multitasking
Pengolahan rutin
Penyimanan dan pemanggilan kembali
data
Pengambilan keputusan deterministik
Pengetahuan domain
Pengolahan data
Bebas dari kesalahan
|
Keunggulan
|
Menciptakan komputer
Memberi instruksi pada komputer
Mempunyai inisiatif
Tidak tergantung energi listrik
|
Obyektif
Menyimpan informasi besar pada secondary storage
Waktu pengambilan informasi sangat singkat
Bekerja cepat, tepat dan teliti
Cocok untuk pekerjaan: banyak, rutin dan berulang
|
Perbedaan
mendasar antara manusia dan komputer :
1) Manusia
dan komputer sama-sama bisa menyimpan memori (ingatan). Bedanya, otak manusia
bisa menyimpan memori jauh lebih banyak dibandingkan komputer. Bedanya lagi,
manusia punya lupa sedangkan komputer tidak.
2) Dan komputer, sekalipun nantinya ada yang bisa menyimpan memori lebih
banyak dari manusia, komputer tidak akan bisa sama dg manusia karena komputer
tidak bisa menarik atau memunculkan kembali apa yg diingatnya tanpa perintah
pihak luar. komputer tidak punya kehendak. Komputer tidak punya hak pilih.
0 komentar: